Ekspor Kopi Lesu, Ternyata Ini Penyebabnya!

ekspor kopi lesu

Topmetro News – Ekspor kopi lesu. Tren ekspor kopi lesu ini terjadi hingga akhir tahun 2018. Kaum pelaku usaha memprediksi ekspor kopi hanya mampu dikisaran 150.000 ton, padahal periode yang sama tahun sebelumnya sempat mencapai 230.000 ton.

Ekspor Kopi Lesu Dipengaruhi 3 Penyebab

Moelyono Soesilo, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mengatakan volume ekspor kopi lesu, dipengaruhi tiga faktor.

Pertama, rinci Moelyono Soesilo, di awal 2018 stok kopi cenderung kecil. Akibatnya, stok itu tak mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri.

Katanya, Produksi kopi tahun ini, diestimasi 660.000 ton hingga 690.000 ton, sedangkan untuk konsumsi dalam negeri per tahun adalah 320.000 ton sampai 330.000 ton.

Selanjutnya, sambung dia, faktor panen yang terlambat. Padahal stok awal tahun sangat kecil.

“Biasanya panen bulan Mei, tapi karena Mei bulan puasa, makanya semua panen bergeser di bulan Juni.”

Harga Kopi Anjlok di Pasar Internasional

Faktor ketiga, lanjut Moelyono Soesilo, harga kopi yang anjlok di pasar internasional. Dia mengakui, harga komoditas kopi mencapai 1.600 Dolar AS per ton, padahal sempat menginjak harga 2.300 Dolar AS per ton.

Harga juga kian ditekan oleh kopi asal Brasil dan Vietnam. Harga kopi Brasil dan Vietnam dinilai lebih murah daripada kopi asal Indonesia, sehingga pergerakan kopi Indonesia kian menurun.

“Untuk harga tak mungkin naik, karena kita masih tertekan kopi Brasil dan Vietnam apalagi harga kopi mereka jauh lebih rendah daripada harga kopi kita (Indonesia),” katanya.

sumber: kontan

Related posts

Leave a Comment